Selasa, 23 Agustus 2011

Lelaki terluka dan Perempuan berwajah Rembulan


Disuatu malam nan gelap dan tiada bintang, duduklah dua orang dalam kesunyian. Hanya ada suara jangkrik memecah kebisuan. 
Perempuan: "Kenapa kau mendesakku mas?!"
Lelaki: "Aku tidak mendesakmu."
Perempuan: "Kenapa kau memojokkanku?!"
Lelaki: "Aku tidak memojokkanmu."
Perempuan: "Kalau begitu, kenapa kau berbuat seperti itu?!"
Lelaki: "Karena selama ini aku meminta, selalu kau abaikan. Aku hanya ingin dipuja olehmu. Itu saja. Terlalu berlebihankah permintaanku?"
Perempuan: "...."
Lelaki: " Biarpun kau sakiti aku, biarpun seluruh dunia memusuhimu. Aku tetap membelamu. Aku pasang badan menghadapi mereka. Tidakkah kau rasakan itu?"
Perempuan: "Bila kau terluka kenapa kau bertahan? Kenapa kau tidak pergi?"
Lelaki: "Karena aku mencintaimu.." *dengan hembusan rokok dan nafas tertahan*
Perempuan: *terisak* "Kenapa kau selalu bisa membalikkan omonganku mas? Membuatku terdiam."
Lelaki: "Karena setiap kali berbicara denganmu, aku pakai hati, sayang." *menatap jauh kedalam mata perempuan berwajah rembulan*
Perempuan: "..." *menatap mata lelaki terluka, dan akhirnya sadar. Hanya ada kejujuran disana*

_Ditulis selepas sahur ditemani lagu Franky Sahilatua, Lelaki dan Rembulan_

PS: ini diambil dari noteku di FB 

Kamis, 21 Juli 2011

Pernahkah anda?

Pernahkah anda diposisi terhimpit, tertekan tanpa bisa bergerak?
Bukan secara harfiah, tapi lebih kearah situasi yang membuat anda tidak mampu berbuat apapun.
Ditekan kanan kiri, atas bawah membuat nafas sesak.
Saya teringat, status Ym salah seorang teman yg berbunyi, " Sedang memutar otak.".
Serta merta saya menyapa dengan kata-kata, " :) semangat bu, memutar otak memeras keringat :D ".
Dibalas oleh Beliau, dengan sederet kata-kata yang berisi curhatan dan keluh kesah tentang pekerjaannya.
Saya tidak bisa berkata-kata, hanya memberi icon senyum (dalam hal ini senyum pahit mungkin) dan icon peluk (tanda berempati) atas keadaannya.
Diakhir chat, saya hanya bisa memberi sepatah kata yang berbunyi, "Ibu, Ibu tidak sendiri, kami disini pun juga merasakan hal yang sama.".
Ketika membaca kembali curhatan dari Beliau, saya teringat sebuah quote yang dipakai salah seorang teman saya dalam statusnya.
Kurang lebih bunyinya seperti ini.

'Hidup itu seperti diperkosa kalau gak mau ngelawan,ya nikmatin aja

by kask.us
Hehehe,, diam-diam saya setuju. Bukan diperkosanya, tapi kata-kata itu sebagai tamparan halus agar kita nggak mudah mengeluh. 


_Ditulis dengan suasana penuh asap di dalam rumah_

Ini juga ada di note di fbku disini

Sabtu, 12 Maret 2011

Mahal amat yak

Tenang, nggak dalam rangka borong baju or sepatu kok. *kayak pernah aja, beli aja setaun sekali waktu lebaran* Jadi, ceritanya gini, aku kan feminim banget. *ditimpuk yang baca* Okay, ngaku, aku ini tomboy banget. Jadi jarang banget pake baju yang feminin. *pake 'm' or 'n' sih, takut dikoreksi ahli tata bahasa*. Nah, bisa ditebakkan, aku mesti kebingungan kalo ada undangan nikah alias kondangan. Mana sekarang lagi musim kawin ya, banyak banget undangan yang dateng. *lebay,aslinya cm 2 :D*. Kemarin, coba lihat lemari, terus milih mana yang sekiranya pantes buat dipake ke kondangan. Kebaya ada sih 3, tapi udah nggak uptodate alias nggak layak tampil. Udah sering dipake ke kondangan, itu-itu mulu. 
Akhirnya sore ini iseng-iseng nanya sama temen kantor. Ada tuh di Salon V***s buat bikin kebaya, bagus dan nggak pasaran. Wah, langsung tertarik buat bikin kebaya. Tapi pas nanya kira-kira range harganya, 1-2 juta. *kaget* Haduuuh, mihilnya untuk sebuah kebaya. Ternyata selidik punya selidik, itu kebaya buat pengantin! Arghhh,, padahal aku bikin kebaya cuma buat ngeliat kawinan, bukan buat kewong. *nggigit-nggigit meja*
Aku iseng-iseng nyari di online shop di Fb, ternyata ada yang bisa bikin kebaya. Modelnya juga bagus-bagus, langsung kirim email buat nanya price listnya. Nggak sampe 15menit, udah ada balesan dari online shop itu. 

Halu mba ruri,
Salam kenal dariku dina Ini price list dariku, Selain dari paket di bawah, qta bisa discuss, misalkan punya range budget tertentu for one suits kebaya, (not for wedding)tuk satuan pricenyafee kebaya starting from Rp 500,000 Bustier starting from Rp 350,000 Bustier moeslim Rp 400,000 Skirt starting from Rp 275,000
gaun starting (not for wedding) Rp 1000,000dress selutut starting Rp 800,000

*ambil minum, ngadem*
Okay, mungkin memang harganya udah mahal dari bahannya. Cos, dari status teman di fb bilang kalo harga bahan baku konveksi di tanah abang naek gila-gilaan. Belum lagi tambah ongkos pembuatan, tambah payet entah itu payet biasa atau payet jepang. Cuma aku nggak nyangka bakal naek banget ongkos pembuatannya. Perasaan aku dulu bikin kebaya cuma ongkos 30 rb, bahan pake tile biasa dan tambah bordir habis kurang lebih 150 rb. *dikejar penjahit buat dilemparin jarum pentul* Iya sih, itu emang udah beberapa tahun yang lalu. Cuma beneran kaget banget sama bikin kebaya sekarang. Tadi sih, liat juga ada yang jual kebaya jadi kurang lebih 260rb. Tapi, ukuran kebaya kan harusnya pas di badan. Sedang badanku ini sesehat anak balita yang lagi montok-montoknya. Nggak yakin bakal muat deh, masuk tangan aja enggak. 
*nunduk sedih, mainin ujung baju* Kalo ada info tentang kebaya murce dan oke, tinggalin pesen ya. Besok mau hunting kain kiloan aja, buat kebaya. Kali aja ada, yang murce dan layak pakai. Wish me luck!

PS: Sekalian kalo ada nyumbang model juga boleh. hehehe... have a nice weekend everyone!

Sabtu pagi

Duh, malesnya buat berangkat pagi ini. Huhuhu, beginilah nasib kuli, disaat semua orang menikmati liburan. Aku dengan terkantuk-kantuk musti berangkat demi sesuap nasi. Nyampe kantor, dengan setengah mengantuk nyalain komp. Menunggu 5 menit, komp baru nyala seutuhnya. Langsung nyalain ym, bukan website, ngerjain laporan. Chat beberapa kali dengan rekan kantor, berencana cabut pas makan siang, tp nggak bisa. Bosen. Buka blog, liat ada komen di post sebelumnya, hiks, ingat lagi, sedih lagi. Okay, aku tahu aku nggak boleh sesedih itu. Biar bagaimanapun hidup ini terus berjalan.  
 Fainna ma'al 'usry yusra, inna ma'al 'usry yusra

Aku harus belajar untuk tegar, dan yakin bahwa setiap permasalahan selalu ada jalan keluarnya. Semangat!!!

*save now and publish*
*bengong lagi, mati gaya*

Kamis, 10 Maret 2011

Duka itu masih terasa

Waktu aku mendengar kabar ini, aku masih kaget. Nggak percaya, bahkan langsung nangis. Rasanya baru kemarin bertemu dengan Alm Om Haris. Masih ingat dengan jelas senyum ramahnya yang menyuruhku duduk dan membuat minuman untukku kala Nobar Minggu Pagi itu. Senyum yang seolah olah berkata, silahkan datang lagi ya mbak. Umur manusia kita nggak pernah ada yang tahu, bisa besok, hari ini, 5 menit lagi. Bila ALLAH SWT berkenan, secepat itu terjadi. Mr Mayor bilang, Alm Om Haris meninggal dalam kecelakaan. Meninggalkan Istrinya yang sedang Hamil Tua. Duh Gusti, berikan kekuatan bagi istri dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga amal Ibadah beliau diterima disisinya. Amiin.

Ini adalah kliping mobil yang menabrak Alm Om Haris. Hiks, selamat jalan Om Haris. Matur suwun atas suguhannya. Mohon maaf bila kami bikin heboh waktu Nobar di cafe Om Haris.
*duh nggak kuat nulisnya, mewek*

Rabu, 02 Maret 2011

27 tahun yang lalu

Hai, udah pada bosen ya tiap buka blog ini tapi nggak ada update. Huehehehe, kayak ada aja yang baca. Okay, mohon maaf bila lama nggak ngeblog. Selain faktor mood, juga lumayan sibuk sama kegiatan kantor+kampus. Jadilah baru bisa ngepost lagi hari ini. Hehehe, hari ini hari yang biasa sebenarnya. Cuma yah, sekedar mengucap syukur masih diberi nafas dan kesehatan sampe dengan umur ke 27 ini. Alhamdulillah Ya ALLAH, atas semua rahmat yang KAU berikan.

Jadi nggak salahkan bila mengucapkan,

Happy Birthday To Me... 

Buat Odri, maaf ya say, baru bisa ngepost sekarang. Mana postingnya nggak penting lagi. InsyaAllah, nanti nulis lagi yang lebih bermanfaat.  Muaach,,,

PS: kalo ada yang mau kirim kado ato kue, langsung aja ya.. Aku tunggu.. huehehehehe...

Selasa, 08 Februari 2011

Sepi.

Iya sepi, nggak ada update dari blog-blog yang biasanya aku intip. Si Odrii, lagi sakit. Ampe harus Opname di Rumah Sakit. Pantesan, tiap kali ngintip di blognya, kok nggak ada tulisan baru. At least cerita ttg Band favoritnya, ttg maik yg lagi nyemil film *becanda ya maik, peace* dan beragam cerita yang kadang bikin nyenggir kuda.
Semoga cepat sembuh ya Od,, biar bisa beraktifitas lagi.. Amiin.

Okay, cerita kali ini tentang manner atau sikap kita kepada orang lain. Jadi inget kejadian kemarin, Waktu dr bank BC*. Seperti biasanya bank waktu hari senin, rame buanget. Antrian sampe mengekor, padahal udah injury time tuh. Pas nyampe parkiran, ada seorang bapak berseragam coklat yang naik motor. Yang bikin kesel, itu Bapak naek motor dijalanan yang sempit banget. Udah gitu tiap ada motor yang menghalangi ditabrak. Iya, ditabrak ampe beberapa beberapa kali. Terus ada tanda dilarang masuk, tetep aja nyelonong masuk gitu. Arghhh, nggak bisa baca apa ya?! *gigit2 lidah*

Ini yang bikin aku kadang underestimate sama orang-orang berseragam coklat. Mentang-mentang dia punya jabatan, jadi seenaknya. Tau deh, kalo senin itu bank pasti rame, tau kok kalo situ capek berdiri ngantri, cuma yang capek bukan cuma bapak. Tapi nggak ada yang sekasar bapak dalam bersikap. *menghela nafas*

Mudah-mudahan Bapak baju coklat itu segera sadar, kalo tindakannya bikin mangkel orang lain. Jangan bikin malu seragam yang Bapak pakai. Amiin.