Tampilkan postingan dengan label Tau nggak sih?. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tau nggak sih?. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Februari 2011

Ayo bantu sesama!

Post kali terinspirasi sama Odrii , yang merasa sedih banget karena nggak bisa membantu ketika kesempatan itu ada. Nyesel? pastinya. Ini kelihatan banget di tulisan Odri selama beberapa post kemudian. Masih kerasa muram dan nggak semangat seperti biasanya. Pdhl ini cewek luar biasa gokilnya, keliatan di setiap postnya yang bikin aku senyum-senyum bahkan ngakak tiap kali suntuk di kantor. Okay, apa sih intinya dari post kali ini? Intinya, setiap orang harus bisa membantu orang lain disetiap kesempatan yang ada.
Caranya? Banyak banget, bisa yang paling sepele lewat duit yang bisa dibilang receh bagi sebagian orang tapi malah berarti banyak untuk orang lain.
Lagi bokek? Okay, pake tenaga deh. Ini juga berarti buat orang lain. Kok bisa? Iya dunk, dengan jadi SUKARELAWAN. Masih banyak dibutuhkan untuk bantuan yang ini. Ini bukan melulu kayak Tim Sar di tempat bencana. Bisa juga jadi tenaga pengajar di sekolah-sekolah buat anak jalanan. Target paling simpel sih, bisa bikin mereka baca tulis aja. Itu jauh lebih penting daripada kamu ngasih kotak makanan yang bakal habis dalam hitungan menit.
Nggak punya duit dan nggak punya waktu buat jadi sukarelawan? Ini juga bisa kok, pake Darah deh. Kok darah? Iya, nyumbang berdasarkan golongan darah. Pernah denger or tau nggak, gimana susahnya nyari darah pas ada sodara kita yang sakit hanya karena stok di PMI kosong. Bayangkan bila itu menimpa kamu, dan nggak ada darah yang siap untuk ditranfusi. Buruan ke PMI, cek, dan sumbangkan setetes darah kamu untuk orang lain. Itu jauh lebih berarti dari segala macam simpati yang kamu tunjukan buat orang lain.
Ini yang terakhir ya, kalo nggak punya duit, nggak punya tenaga, dan nggak punya darah untuk disumbangkan. Mati aja deh,, hehehe.. Enggaklah,, masih bisa nyumbang juga kok. Nyumbang doa. Kok doa? Iya, saat semua usaha kita udah mentok dan nggak ada lagi yang bisa dilakukan. Apalagi yang bisa kita lakukan selain berdoa. Ini nggak kalah penting dari semua usaha diatas. Kembali lagi, manusia hanya bisa berencana tapi TUHAN yang menentukan.
Untuk odrii, jangan sedih lagi ya non,, yuks sama-sama bantu. Semoga tulisan kamu bisa menggugah orang lain juga untuk membantu orang-orang disekitarnya yang lebih membutuhkan.
Foto ini diambil sama habibi temenku, pas pertama ngeliat udah banjir airmata ini. Hiks, cuma dapet dua lembar uang 5000an, tapi bapak tua ini masih semangat. Tetep sehat ya pak, semoga Rahmat dan Rezeki selalu tercurah bagi bapak yang selalu senantiasa berusaha menjalani hidup ini. Terima kasih sudah memberi tamparan halus saat aku hampir menyerah dalam menjalani hidup ini. Terima kasih untuk pelajaran bahwa Hidup ini bukan hanya tentang  bertahan menghadapi badai, tapi juga bagaimana kita tertawa dalam menjalani hidup ini...

To Zaki, aku minta gambarnya ya. Blog kamu keren euy, dan kapan-kapan lagi disambung chat-nya. Tentang angkatan balai pustaka vs angkatan pujangga baru. Tentang Fb yang tidak lagi menyenangkan, bahkan cenderung keras. ^_^ have a nice day everyone!

Minggu, 23 Januari 2011

Menikah itu bukan Lomba lari

 Okay, aku sejak lama pengen nulis tentang ini. Hehehe, cuma masih bisa ditahan ya cuma disimpan didalam hati. Kenapa sekarang pengen nulis? Ya karena ada yang menyinggung dan perlu juga sesekali mengungkapkan perasaan. Jadi begini ceritanya, ada seseorang yang bertanya melalui chat singkat disuatu situs jejaring sosial. Pertama sih biasa, nanya basa basi pkbr? sibuk apa? dll. Jawabanku pun singkat-singkat saja. Karena males meladeni lebih jauh. Hingga tiba pertanyaan, km kpn nikah? Keburu tua lho?! Hehehehe.. *iya, bnran smbil ketawa, sadis nggak tuh?* Belum, bukannya nggak..Doain aja, ini juga masih nabung, jawabku dengan sopan. Eh, dianya malah ngomong lagi. Kali ini dengan membandingkan dengan dirinya, Masak kalah sama Aku?! *pengen mbacok ga sih?*  Hehehe, Menikah bukan lomba lari, yang menang yang lebih dulu. Menikah lebih dulu juga belum tentu lebih baik, lebih bahagia, jawabku tetep dengan sopan.*kena deh* Dia? Diem trs baru jawab, alhamdulillah aku bahagia. Hahaha, bahagia itu relatif non, aku begini juga bahagia. So? Jalani saja kehidupanmu tanpa harus sok peduli dengan kehidupan orang lain yang bukan urusanmu. 
Sepenggal chat itu membuat aku berfikir dalam. Bahwa apa yang menjadi pilihan hidup seseorang bukanlah urusan orang lain. Aku punya pandangan lain tentang pernikahan itu sendiri. Bahwa seseorang menikah itu bukanlah sebuah arti orang itu sudah lulus dengan nilai memuaskan. Bukan. Tapi itu justru awal babak yang baru, dimana orang itu mau berkompromi dan menekan ego demi menyatukan kedua kepala dalam menjalani hidup. Aku pernah melihat dan tahu seseorang yang menikah bukan karena mereka ingin menikah, tetapi harus menikah(Married By accident). Tanpa perayaan hanya menikah dirumah dan hanya dihadiri keluarga inti  tanpa ada mahar dan seserahan lainnya.  Bagaimana pernikahannya kini? Tetep solid menginjak tahun keempat, dengan anak yang memasuki play group. Apakah itu bisa dibilang lebih baik? Apakah itu yang menjadikan mereka layak menjadi contoh?  Atau seorang teman yang menikah karena memang ingin dan siap menikah dengan pesta dan perayaan meriah, tapi kandas di tahun pertama pernikahannya. Membuat temanku itu menjadi Ibu sekaligus single fighter dihari kelahiran anaknya. Apakah itu membuat dia menjadi Ibu yang buruk? Hanya karena Ia gagal mempertahankan rumah tangganya.
Kesimpulanku, bahwa menikah dengan atau tanpa rencana, semua membutuhkan kesiapan mental. Kenapa? Karena akan banyak penilaian mengenai ini itu yang selalu saja datang tanpa kita duga.Seperti pertanyaan pertanyaan usil yang bikin panas telinga. Lempeng aja wes, kalo nyolot ya baru dikerasin. Hehehe...
Aku bukannya nggak memikirkan tentang menikah, tapi sedang berusaha kearah sana. Ini hanya masalah waktu. 

Good night everyone.. Have a nice dream... ^_^

PS: aku nggak segalak itu kok... hehehe... *ini gara-gara status di ym yg senggol bacok, semua jd ngira aku galak* hehehe... peace..

Minggu, 16 Januari 2011

Rambut itu tajam

Hola,, pasti mikir ya. Apa maksudnya posting kali ini. Nggak ada apa-apa sih, cuma pengen cerita kejadian hari ini. Seperti biasa, hari minggu ini diisi dengan bersih2, nonton kartun dan perawatan. Weks?! Kaget ya? Hehehe,  tenang, cuma ngasih lidah buaya ke rambut kok. *biar tumbuh kayak hutan* Terus langsung dicuci dan dibilas, *baca: keramas*. Nah, waktu nyuci ini, kok tangan jadi terasa perih gt. Pas ngeliat lagi, haduh beneran sobek. Aku bingung banget, kok bisa ya? Padahal tadi waktu ngasih lidah buaya ke kepala juga nggak kenapa-kenapa. Lama mikir sambil inget-inget. Ternyata baru nyadar kalo rambutku itu yang bikin sobek tanganku. Kok bisa? Iya, jadi waktu membilas rambut, tanganku nggak sengaja tergores rambut. Percaya nggak percaya sih, tapi beneran kejadian.
Jadi inget waktu maen sama keponakan, namanya cello. Dia maenin rambutku, dan mbah buyut bilang kalo nggak boleh, nanti tangannya luka. Waktu itu, aku dan mamanya cello masih ketawa2 aja. Lha wong cuma rambut, bukan pisau. Hehehe, sekarang percaya deh. Kuwalat kalo orang jawa bilang, masih untung sobeknya nggak dalem. Fiuh,,, maaf ya, ini posting nggak penting. Nyampah aja, tapi, semoga aja berguna buat orang lain...

NB: Barangkali ada yang ingin bikin jarkon buat iklan rambut, bisa dibikin rambut panjang dan indah tapi juga bisa buat senjata. *adegan action dan ngibasin rambut yang bikin semua musuh menyerah karena kena codet dimuka* Hehehe, just kidding.. ^_^